Hal penting saat orang tua bersama anak

Friday, 2 August 2013

Hujan, Langit dan Titah-Nya

Surat keciL seorang kakak, untuk kedua adiknya, Langit dan Hujan,

*No past,no future
Hujan untuk langit,dan langit untuk hujan.
Bukan untuk dia,bukan untuk saya.
Untuk bocah2 ajaibku,tuahku mengabur berderu menapak debu.
Sebatas ambisi yang menyeru pada satu sisi.
Lihatlah,akan kurobohkan tembok yang menantang langit yang menjadikan hujan urung turun.
Lihatlah,akan kurobek awan yang menyuguhkan langit tak lagi indah dengan hujannya.
Lekaslah riang cerah wahai langit.
Segeralah menari basahi bumi,engkau hujan.
Wes wayahe membunuh mimpi,selamat tidur...

Kak..andai aku mampu menjadi hujan maupun Langit seperti inginmu, akan aku Lakukan.
Pun itu haihata..
Aih..mengapa tiba-tiba aku menjadi super cengeng seperti ini?
Kak, biarlah..
Biarlah hujan tetap menjadi hujanmu,
Hujan yang tanpa Langitpun ia mampu meneduhkan kekeringan panjang..
Hujan yang ada hanya karena titah-Nya,
Hujan yang tidak menggeLantungkan diri pada takdir Langit.
Karena kau tahu..
Langitpun patuh pada titah Tuhannya hujan.
Langitpun takut pada Tuhannya hujan.
Biarkan mereka, hujan dan Langit berada pada orbit berbeda.
Mereka tetap Hujan dan Langitmu, dari-Nya.

No comments:

Post a Comment