Dari hitungan tiga puluh mundur janji itu, akhirnya hari ini adalah hari istimewa yang Allah pilihkan untuk ku, untuk kita. Hari ini, tertanggal dua puluh tujuh September dua ribu tigabelas, keluarga mas datang ke rumah. Suatu kehormatan terbesar bagiku, wanita yang sangat menyayangi perangai lelaki manis itu.
:)
Tuhan...inikah jawaban manis-Mu atas do'a-do'a kami???
Terimakasih..
Tangis ini tak bisa terbendung saat mas ceritakan perbincangan beliau-beliau kepadaku. Hanya bapak ibuk mas, faris, rara, see, mas, bapak kun, mbah uti dan mbah kakung yang tahu persis dialog bersejarah ini. Aku???entahlah..mungkin aku tidak akan sanggup menahan parauku jika aku tertakdir mendengar perbincangan itu. Bahkan bisa aku lihat betapa air mata itu tertahan berat di kedua ujung mata mas. Aku tahu ia sangat bahagia.
Tidak tahu harus bagaimana dan dengan apa aku bersyukur, namun sesekali ia mengedipkan matanya, mengajakku bersujud atas bahagia ini.
mas, sayang njenengan.
Dan dengan salim takdzimku pada bapak ibuk mas, aku kembali ke penjara suciku, mengantar beliau beliau kembali ke tanah Lamongan.
No comments:
Post a Comment