Entah sudah berapa ratus kali kukatakan, bahwa aku selalu kehabisan kata saat aku harus meminta maafku padamu, terlebih menghaturkan rasa terimakasih ini padamu, wahai separuh aku.
Aku sudah tidak tahu harus berbuat apa di hari ulang tahunmu nanti. Kue tart dengan beberapa lilin magic seperti tahun lalu kah?atau movie maker?atau bahkan kado lain?
Sungguh aku ingin membuat semuanya sempurna saat 15 Agustus datang. Selalu begitu. Dan selamanya akan seperti itu.
Dan jadilah aku hanya mampu membuatkanmu sebuah tumpeng nasi kuning, yang kau harus tahu bahwa aku belum pernah membuat sebelumya. Apalagi membuat, melihat ibuk atau siapapun membuatnya pun aku tak pernah.
Dan aku lagi-lagi hanya punya satu alasan mengapa aku melakukan hal yang semestinya mustahil aku bisa,
ia adalah,
cinta.
---
Malam itu, pukul 01.00am, 15 Agustus 2014
Dan aku sudah terjaga. Berharap ada seseorang yang menemaniku berkarya (tumpeng) malam ini.
Walau hingga sebelum fajar tetap saja hanya kau yang aku bangunkan untuk sholat malam. Dan semuanya sudah siap.
---
Selamat Ulang Tahun, Sayang..
Semoga kau dapatkan lembaran syurgamu dengan aku.
*Tangis bahagia ini untukmu, yang selalu membimbingku.
*Di Depan Kontrakan KKN kita :)
Setiap hal akan dimintai pertanggungjawaban. Dan pastikan setiap tulisan yang kau bagikan mampu memberi manfaat, tidak menjadi pemberat amal burukmu di akhirat kelak.
Hal penting saat orang tua bersama anak
Sunday, 28 September 2014
Saturday, 27 September 2014
Opening Semesta Educa
Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Hari ini, Ahad 28 September 2014, Bimbingan belajar Semesta Educa resmi kami buka. Semoga bermanfaat bagi generasi penerus bangsa kita, menjadi jaya dan semakin berkembang, serta mendapatakan Ridha dan Berkah dari Sang Penguasa Jagat Raya.
*Beribu terimakasih untuk Orang tua penulis, Bapak Pininto Kun Kacaryo dengan Ibunda Sri Iin Setyawati, serta Abah Jamuji dan Ummi Umu Khulsum yang tidak pernah lelah mendukung dan mendo'akan kami, kalianlah inspirasi terbesarku.
*Direktur Semesta Educa, Muhammad Wachid Abrori yang sudah selalu berjuang untuk berdirinya Bimbingan Belajar ini. Dan untuk kerjasama tim yang hebat, I really proud of you.
*Dan semua pihak yang dengan senang hati mendukung dan mendo'akan usaha kami, jazakillah.
.
Direktur : Muhammad Wachid Abrori
Manager : Desty Prasetyaningtyas
Hari ini, Ahad 28 September 2014, Bimbingan belajar Semesta Educa resmi kami buka. Semoga bermanfaat bagi generasi penerus bangsa kita, menjadi jaya dan semakin berkembang, serta mendapatakan Ridha dan Berkah dari Sang Penguasa Jagat Raya.
*Beribu terimakasih untuk Orang tua penulis, Bapak Pininto Kun Kacaryo dengan Ibunda Sri Iin Setyawati, serta Abah Jamuji dan Ummi Umu Khulsum yang tidak pernah lelah mendukung dan mendo'akan kami, kalianlah inspirasi terbesarku.
*Direktur Semesta Educa, Muhammad Wachid Abrori yang sudah selalu berjuang untuk berdirinya Bimbingan Belajar ini. Dan untuk kerjasama tim yang hebat, I really proud of you.
*Dan semua pihak yang dengan senang hati mendukung dan mendo'akan usaha kami, jazakillah.
.
Direktur : Muhammad Wachid Abrori
Manager : Desty Prasetyaningtyas
Sunday, 7 September 2014
Untuk Komandan, Imamku.
Sayang
Semburat jingga menyelimuti cakrawala hari ini, membalut semua
yang terbungkus hingga relung sumsum..
Ketika sepasang insan merenda kisah menuai kasih, terpekurlah
oleh kehendak akan betapa kuatnya ikatan..
Laksana temaram menjilat lekukan tubuh, melumat apapun yg
menyiratkan perasaan..
Sayang..
Hari ini kuurai kata lebih banyak...
Saat ini kurangkai kalimat lebih lancar...
Pun detik ini bisa saja kita terdiam tanpa kata apalagi kalimat...
Sayang..
Kau tau moment ini tak menelantarkan jiwaku..
Juga perasaanmu berhamburan membuyarkan derai ombak di
latarmu..
Sayang...
Bukan sesumbar kata yg terucap lalu lenyap bersama malam,
bukan pula penyejuk hati nan risau tanpa membekas di ujung-
ujung kalbu..
Sayang...
Kau tumpahkan apa yg sebisamu kau pertaruhkan..
Kau tuangkan butir-butir kasih biar merembes menerobos
tulang..
Kau tengadahkan wajah sembari menguak isyarat perhatian..
Kau lepaskan kepenatan raga biarkan bergejolak segala keluh
kesah..
Sayang...
Aku menggandengmu bukan keperkasaanmu..
Aku memilihmu bukan ketenaranmu..
Aku hanya seonggok harapan yang sekiranya kita uraikan
bersama..
Sayang...
Kesesuaianmu menggetar kalbuku..
Berbaur hingga alampun mengangguk..
Dan moment itu kuingat peluhmu menderas membekas sepanjang
tanganmu mendekap..
Lalu tanpa ...
Semburat jingga menyelimuti cakrawala hari ini, membalut semua
yang terbungkus hingga relung sumsum..
Ketika sepasang insan merenda kisah menuai kasih, terpekurlah
oleh kehendak akan betapa kuatnya ikatan..
Laksana temaram menjilat lekukan tubuh, melumat apapun yg
menyiratkan perasaan..
Sayang..
Hari ini kuurai kata lebih banyak...
Saat ini kurangkai kalimat lebih lancar...
Pun detik ini bisa saja kita terdiam tanpa kata apalagi kalimat...
Sayang..
Kau tau moment ini tak menelantarkan jiwaku..
Juga perasaanmu berhamburan membuyarkan derai ombak di
latarmu..
Sayang...
Bukan sesumbar kata yg terucap lalu lenyap bersama malam,
bukan pula penyejuk hati nan risau tanpa membekas di ujung-
ujung kalbu..
Sayang...
Kau tumpahkan apa yg sebisamu kau pertaruhkan..
Kau tuangkan butir-butir kasih biar merembes menerobos
tulang..
Kau tengadahkan wajah sembari menguak isyarat perhatian..
Kau lepaskan kepenatan raga biarkan bergejolak segala keluh
kesah..
Sayang...
Aku menggandengmu bukan keperkasaanmu..
Aku memilihmu bukan ketenaranmu..
Aku hanya seonggok harapan yang sekiranya kita uraikan
bersama..
Sayang...
Kesesuaianmu menggetar kalbuku..
Berbaur hingga alampun mengangguk..
Dan moment itu kuingat peluhmu menderas membekas sepanjang
tanganmu mendekap..
Lalu tanpa ...
Subscribe to:
Posts (Atom)