3 bulan lamanya kami, Bapak Mucharor, Bapak Wachid, Bapak Aal, Bapak Soleh, Bu Aini, Bu Elpi, Bu cici, Bu aya (*Baca dengan spasi), Bu Pinta, Bu Hening dan saya sendiri berada diperasingan ini. Diterjunkan sebagai kandidat dari Universitas kami untuk belajar mengabdikan diri pada negara. Tepatnya di sebuah kecamatan plosok daerah Jogjakarta, Karangmojo Gunungkidul.
Bukan mudah perjuangan kami disana. Berada di tengah-tengah keluarga besar SMK Muhammadiyah Karangmojo, berada di antara lingkungan Muhammadiyah, juga masyarakat yang beberapa memiliki perbedaan keyakinan, non islam. Dan kami harus dengan sigap mencairkan diri, membaur dengan segala perbedaan yang pada awalnya terasa begitu tajam.
Apalagi membaur dengan masyarakat. Membaur dengan satu kelompokpun membutuhkan waktu yang tidak cepat. Harus bisa menahan ego, bertoleransi bahkan dengan hal-hal kecil, juga melatih kepekaan sosial. Bagaimana memprioritaskan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Bagaimana bekerjasama agar semuanya terselesaikan tepat pada waktunya.
Semuanya kami dapat disana. diperasingan 3 bulan kami.
Dan yang paling aku benci dari sebuah kebersamaan yang "baru saja" terjalin erat ini adalah, sebuah perpisahan.
Berpisah dengan orang-orang yang banyak mengajarkanku bagaimana caranya bercinta dengan perbedaan. Aku bilang,
b. e. r. a. t.
Namun apalah daya, rasanya tidak adil jika Tuhan mempertemukan kami namun dengan memisahkan kami dari keluarga, orang-orang yang memang semestinya selalu bersama kami.
Jadi.....
Untuk kenangan tak terhingga 3 bulan kita,
terimakasih. terimakasih kawan...



Terimakasih sekali, untuk ilmu berharga yang tidak akan pernah penulis dapat ditempat lain lagi selain dari gerilya 3 bulan kita.
Untuk Pak haror yang hari-harinya dipenuhi dengan protes penulis, semoga Allah menyembuhkan luka menganga yang penulis buat. :D
Untuk Bu Aini, yang banyak mengajarkan, mengisnpirasi serta memotivasi penulis, jazakillah bu.. Semoga skripsi kita diperlancar. Aamiin.. jangan lupa bahasa Arab ya.. ;)
Untuk Ngelpi, sosok kakak juga adik juga sahabat yang sering banget bikin ulah tentang sisik, dan banyak ngomel tentang KW KW, Sukses ya ngapaknyaa.. Segera menjadi halal dengan si Tulang. Aamiin.
Untuk Pinta, tetangga rumah, temen gojekan yang paling klop apalagi kalo jadi satu sama si Tika, Senior tahfidzku.. :* (Maaf, detik terakhir kebersamaan kita justru aku hancurkan :'(, but u must know, that i love you, u're my friend, and always be)
Untuk Kakak Hening, Miss Habatussauda', yang dulu jadi musuh bebuyutan penulis, dan sekarang jadi kakak terbaik penulis, jangan menyerah untuk melangkahkan niat sucimu. Kembaran pak Yarudin menunggumu.. wkwkwk. pisss..
Untuk Bu Aya, Nona manyun *kalo pas lagi poto, Orang yang selalu bikin penulis penasaran karna hpnya dikunci gembok. Padahal kalo g dikunci malah g akan ada yang penasaran loh.. :p, Terimakasih untuk selalu menjadi pencair suasana ditengah tengah kita. U're inspired me. :)
Untuk Bu Cici, jujur saja, penulis iri berat dengan sifat pendiam yang bu cici punya. Hal paling sulit yang bisa penulis lakukan. hahaha. Terimakasih pernah sekali memuji suara penulis seperti suara Fathin, Penulis jadi yakin kalau penulis punya sisi positif yang bisa dikembangkan. :*
Untuk Pak Al, yang suka keluar tanduk kalo kelaparan, yang paling peka kalo ngobrolin obrolan "malam", yang g berani renang, yang kalo pagi suka lomba pake pelembab sama para ibuk-ibuk, yang paling jago tentang per'ta'rarufan, sesungguhnya Para Malaikat meng-Aamiini do'a setiap niat baik Adam yang menginginkan halal atas hawanya. :) Ayoook.. segera akhiri ta'arufnyaaa.. ;)
Untuk Pak Sholeh, kau tau pak, kami semua sayang dengan pak Sholeh, karenanya kami ingin pak Sholeh kembali seperti dulu. Semoga Allah memberi petunjuk. :)
Untuk Pak Wachid, Maaf, :* (Sun kaget :p )eh, jangan pada ngiler lhoh yah... :D
Aku akan selalu merindukan kalian dan kebersamaan kita. Pasti :)